Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan plastik biodegradable menggunakan bahan baku lokal. Penelitian di berbagai institusi menunjukkan bahwa pati singkong, tepung jagung, dan ekstrak rumput laut dapat diolah menjadi bioplastik yang dapat terurai dalam 3-6 bulan. Teknologi pembuatan bioplastik melibatkan proses ekstraksi pati, fermentasi menggunakan mikroorganisme, dan pembentukan polimer biodegradable. Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada telah berhasil mengembangkan formulasi bioplastik dengan kekuatan tarik yang sebanding dengan plastik konvensional. Keunggulan bioplastik Indonesia terletak pada ketersediaan bahan baku yang melimpah dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan. Namun, tantangan utama masih pada biaya produksi yang 2-3 kali lebih mahal dibanding plastik konvensional. Dukungan pemerintah melalui insentif fiskal dan regulasi yang mendukung diharapkan dapat mempercepat komersialisasi teknologi ini. Tags: #bioplastik #biodegradable #inovasi #indonesia #ramah-lingkungan Bagikan artikel ini: Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
29 October 2025 Revolusi Digital dalam Pengelolaan Sampah: Teknologi IoT untuk Smart City Eksplorasi bagaimana teknologi Internet of Things (IoT) mengubah cara kita mengelola sampah di perkotaan, menciptakan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.
27 October 2025 Ekonomi Sirkular: Mengubah Sampah Organik Menjadi Energi Biogas Memahami proses konversi sampah organik menjadi biogas sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi.
25 October 2025 Panduan Lengkap Composting di Rumah: Dari Sampah Menjadi Emas Hitam Tutorial step-by-step membuat kompos berkualitas di rumah menggunakan metode yang mudah dan efisien untuk mengolah sampah organik.